Routing
dinamis adalah routing yang dilakukan oleh
router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan
pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka
router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing dinamis ini
berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol
Suites.
Routing dinamis memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
- Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (jaringan yang berada di bawah kendali router tersebut).
- Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
- Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan yang akan mengkonfigurasi ulang.
Routing dinamis memiliki kerugian routing dinamis adalah sebagai berikut:
- Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP table pada setiap waktu tertentu.
- Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP table memakan waktu lama karena router akan melakukan broadcast ke semua router sampai ada IP table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang tersedia.
Seiring perkembangan sejarah jaringan
komputer, sudah banyak macam-macam protokol dalam routing dinamis
yang diterapkan saat ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
- RIP (Routing Information Protocol)
RIP merupakan protokol yang memberikan
routing table berdasarkan router yang terhubung langsung. Lalu, router
selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung
langsung dengan router tersebut. Adapun informasi yang diberikan dalam protokol
RIP yaitu : host, network, subnet, dan route default. Oh iya, coba simak dulu
pembahasan kami seputar fungsi routing
table pada router agar Anda paham maksud dari paragraf ini.
Routing ini menggunakan algoritma distance vector. Metric yang dilakukan
berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik. Jika hop count lebih dari
15, maka paket datagram akan dibuang. Update routing akan dilakukan secara
broadcast setiap 30 detik.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- RIPv1 (RIP versi 1)
- Hanya mendukung routing class-full
- Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam data perbaikan routing
- Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
- Adanya fitur perbaikan routing broadcast
- RIPv2 (RIP versi 2)
- mendukung routing class-full dan class-less
- info subnet dimasukkan dalam data perbaikan routing
- mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
- perbaikan routing multicast
Secara umum, RIPv2 tidak berbeda jauh dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat
pada informasi yang diberikan antar router. Pada RIPv2, informasi yang
dipertukarkan terdapat autentifikasi. Masih ada persamaan RIPv2 lainnya dengan
RIPv1, diantaranya:
- Distance Vector Routing Protocol
- Metric berupa hop count
- Max hop count adalah 15
- Menggunakan port 520
- Menjalankan auto summary secara default
- IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP adalah sebuah routing protocol yang dikembangkan pada pertengahan
tahun 1980-an oleh Cisco Systems Inc. Tujuan utama penciptaan IGRP adalah untuk
menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi. IGRP
memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya sendiri adalah 100. IGRP
menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute
terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik). Protokol routing ini
menggunakan algoritma distance vector. IGRP menggunakan composite metric yang
terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability. Update routing dilakukan
secara broadcast setiap 90 detik.
Pada IGRP, routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu,
sistem IGRP sudah mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan
jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan tersebtu
diantaranya: load, delay, bandwitdh, realibility. Karena protocol ini
diciptakan oleh Cisco, maka di dalam kumpulan perintah dasar
Cisco terdapat perintah untuk mengatur protokol ini.
- OSPF (Open Short Path First)
OSPF adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah
diaplikasikan oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. Jika
Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah router Cisco, maka Anda
tidak dapat menggunakan IGRP. jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau
OSPF. Jika jaringan yang dikelola adalah jaringan besar, maka OSPF adalah
pilihan satu-satunya. OSPF ini adalah sesuatu yang disebut route
redistribution, yaitu sebuah layanan penerjemah antar routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma link-state yang disebut algoritma
Dijkstra / SPF. Cara kerja dari protokol ini adalah: Pertama, sebuah “pohon”
dengan jalur terpendek akan dibangun. Kemudian, routing table akan diisi dengan
jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari “pohon” tersebut. OSPF hanya mendukung
routing IP saja. Update routing akan dilakukan secara floaded saat terjadi
perubahan topologi jaringan.
- EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
Protokol routing ini menggunakan algoritma advanced distance vector dan
menggunakan cost load balancing yang tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah
kombinasi antara distance vector dan link-state, serta menggunakan Diffusing
Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak
tempuh ke jaringan lainnya. Broadcast-broadcast EIGRP di-update setiap 90 detik
ke semua router EIGRP yang berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan
jaringan. EIGRP sangat cocok untuk diterapkan pada jaringan komputer yang
besar. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang
ada dan delay yang terjadi.
- BGP (Border Gateway Protocol)
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia
komunikasi data. Sebagai routing protocol, BGP memiliki kemampuan untuk
melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju
ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi
dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan
BGP dengan routing protocol lain adalah BGP termasuk ke dalam kategori routing
protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan “distance vector
exterior gateway protocol” yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path
ke jaringan lainnya. Update – update akan dikirim melalui koneksi TCP. Protokol
ini biasa digunakan antara ISP dengan ISP dan atau antara client dengan client
lainnya. Dalam implementasinya, protokol ini digunakan untuk membuat rute dari
trafik internet antar autonomous system.
0 komentar:
Posting Komentar